Stigma 'pelecehan seksual' yang dianggap biasa saja.

Selamat malam semuanya.

Malam ini di sebuah cafe di bilangan jakarta pusat, gw membawa laptop gw untuk 'nongkrong'.


Mengingat meskipun ini hari libur namun tetap harus 'do something' soal kerjaan :")


Setelah selesai melakukan pekerjaan gw yang nggak kelar-kelar itu, gw mulai browsing.


Ada 1 situs berita online yang memang gw agak tertarik akhir-akhir ini, yaitu tirto.id.


Gw mulai membuka satu per satu berita yang populer, mulai dari politik, perayaan Idul Adha, hingga gw membuka 1 berita mengenai 'pelecehan seksual'.


Rubrik yang membuat gw tertarik untuk membaca satu per satu berita yang disajikan.


Kemudian gw menemukan artikel mengenai pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswanya juga artikel mengenai respon Paus Fransiskus mengenai pelecehan seksual yang ada di gereja Vatikan.


Dua berita yang berbeda lokasi, namun mengangkat hal yang sama yaitu pelecehan seksual.


Gw jadi teringet apa yang gw alami sendiri, beberapa bulan lalu....


Saat itu gw sedang ambil cuti kerjaan karena gw ada interview kerjaan di 2 tempat, di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.


Gw ingat sekali bahwa itu hari Selasa, pk 09.00 gw datang ke kantor tempat gw interview di  Jakarta Pusat.


Kemudian gw selesai interview jam 10.30an, dan gw akan lanjut interview di Jakarta Barat di jam 14.00.


Karena gw berpikir masih ada jeda cukup lama, maka gw memutuskan untuk ke gereja terdekat untuk berdoa di Gua Maria (karena gw beragama Katolik).


Ketika sampai, gw makan dulu di kantin gereja.


Selesai makan, seperti orang biasanya, gw balik ke si penjual untuk membayar makanan gw.


Di situ gw sebelahan sama bapak-bapak berusia kurang lebih 50an tahun.


Bapak itu tersenyum ke gw, dan otomatis gw membalas senyum untuk sekedar keramahan gw bertemu sesama umat di gereja.


Dia kemudian nanya, 'pulang sekolah? Nunggu dijemput orang tua?'


Karena kebetulan gereja ini dekat dengan sekolah.


Sebenarnya gw bingung sih secara style gw adalah orang kantor yang menggunakan celana bahan dan blouse kerja (gw sengaja melepas blazer).


Gw jawab aja, 'oh enggak, saya kerja.'


Kemudian gw balas senyum, membayar makanan, mengatakan 'Duluan pak' - khas orang Jawa, dan pergi ke gua Maria.


Singkat cerita gw berdoa di Gua Maria dan selesai berdoa, gw kaget itu bapak tiba-tiba ada di belakang gw, dan itu uda lumayan lama!


Karena gw merasa memang ada orang duduk pas di belakang gw, lumayan lama.


Gw tidak pernah berpikiran buruk sama ini bapak dan memang saat itu kondisi Gua Maria sedang sepi.


Kemudian gw ambil tas dan mau jalan ke Jakarta Barat, tapi si bapak senyum dan bilang, 'boleh ngobrol sebentar?'


Gw melihat jam dan itu masih di jam 11.30an, gw berpikir masih lama untuk interview dan ini bapak pengen cerita / konsultasi sesuatu (mengingat background gw di Psikologi dan terbiasa dengar cerita orang).


Selanjutnya dia ngajak gw ngobrol di bangku sebelah, tapi masih dalam kawasan Gua Maria itu.


Awalnya bapak ini hanya bercerita soal dirinya, bagaimana dia merantau, asal dia darimana, usia dia berapa, profesi dia yang bantu-bantu di gereja itu, kemudian tiba pada satu statement dia..... 'saya masih single, kamu gimana?'.


Karena mulai ada signal yang agak kurang enak, gw langsung bilang 'saya sudah mau menikah dan calon saya adalah orang Batak (dg anggapan dia akan takut ketika gw bilang suku tertentu).


Kemudian dia diam, dan hanya bilang...


'Semoga lancar ya. Saya cuma mau bilang, kamu itu cantik...'


Anehnya, dia bilang itu sambil melihat ke bibir gw dan bagian badan gw yang sensitif.


Gw mulai gelisah dan pengen cepet banget kabur dari tempat itu, gw langsung cut dan bilang 'pak saya harus buru-buru ke kantor.'


Dan dia terus-terusan bilang, 'kamu itu cantik. Cantik sekali........ Sampai membuat badan saya tegang. Dan bagian itu tegang..... kalau kamu mengerti, kamu membuat saya tegang. Kamu itu cantik.'


DEG!


Gw langsung takut banget banget pas itu.


Nggak percaya sama omongan dia dan pengen banget kabur!


Gw langsung beres-beres tas, dan dia tiba-tiba pegang tangan gw, sambil bilang, 'Iya bagian itu saya tegang karena kamu cantik. Kamu itu cantik. Kamu cantik... Kamu membuat saya tegang.'


Berulang kali dia bilang gitu, sampai teringat jelas di otak gw.


Singkat cerita gw langsung pamit, kabur ke depan gereja untuk pesen ojek online.


Gw sempet melihat itu bapak masih ngikuti gw ke depan gereja.


Gw langsung pura-pura telfon supaya dia nyerah ngikutin gw.


Begitu gw sampai tempat interview gw, langsung ke toilet dan langsung nangis sejadi-jadinya.


Kenapa?


Karena gw malu sama diri gw, gw jijik sama diri gw.


Dan itu dia lakukan di tempat suci, di depan Gua Maria di gereja.


Tempat yang sakral dan membuat gw tenang, aman, tapi ketemu itu bapak yang merendahkan gw sebagai wanita........


Entah kenapa gw terlalu takut untuk menceritakan ini ke pihak gereja.


Gw takut untuk dianggap biasa saja, 

gw takut ketakutan ini tidak akan diperhatikan,
gw takut mereka judge gw,
gw takut ternyata itu bapak punya power atau apapun itu untuk menyelamatkan diri,
gw takut mereka tidak percaya setiap kata-kata gw,
dan ketakutan lainnya.

Gw hanya sharing ke pacar gw, dan dia menenangkan gw..


FYI, gw memakai blouse tertutup, berlengan, celana panjang bahan, yang mungkin gw berpikir orang tidak akan berimajinasi kotor soal pakaian gw. 


Efeknya apa ke gw?


Hari itu gw benar-benar takut, menutupi badan gw pakai blazer / jaket seharian, even itu di kosan gw sendiri dan nangis sejadi-jadinya..


Gw bingung, gw bertanya kepada Tuhan, 'kenapa Tuhan? Kenapa harus di tempat itu? Tempat saya mencari ketenangan, aman, berpengharapan, tempat saya menangis dan menumpahkan segala ketakutan saya....'


Gw tidak marah kepada yang di atas, tidak sama sekali.


Gw cuma malu, gw marah ke diri sendiri.....


Dan sejak itu, gw ga pernah lagi ke gereja itu.


Gw bukan bermasalah dengan tempatnya, karena jujur dari kuliah gw selalu gereja di sana.


Gw cuma takut ketemu dg bapak itu lagi dan mengingat semua yang dia lakukan..


Meskipun gw sekarang tinggal dekat gereja itu, gw tidak pernah sama sekali ke gereja itu lagi.....


Gw salah, gw tidak berani menghadapi ketakutan ini.


Dan sebagai salah satu korban pelecehan seksual, gw berpesan... pelecehan seksual itu bisa terjadi dimana saja, dan oleh siapa saja.


Dan kalian harus berani speak up!


Setidaknya sharing ke orang terdekat dan berdoa, supaya kalian mendapatkan ketenangan, bahwa kalian tidak sendiri.



Banyak orang baik yang masih mendengarkan...

Gw berharap gw memiliki cukup keberanian untuk ngomong semuanya ke pihak gereja.


Meskipun sulit, tapi suatu saat gw pengen sharing ini ke gereja itu.....



ocyoddie

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar