Boneka Yang Hilang


            Di suatu negeri, hidup seorang kurcaci bernama Olip, dan kakaknya bernama Olap. Olip dan Olap adalah kurcaci yang sangat baik hati dan suka membantu kurcaci lainnya di hutan. Pada suatu hari, Olip sedang bermain-main di hutan bersama sahabatnya, Kimi. Mereka berkejaran satu sama lain, bermain petak umpet, sampai menunggangi kuda liar di hutan. Akan tetapi, hari ini Olip melihat keanehan di hutan.
            “Kimi! Itu apa ya?” tanya Olip kepada Kimi yang sedang asyik berkejaran dengan kupu-kupu.
            “Yang mana, Olip? Aku tidak melihat apa-apa kok...” jawab Kimi dengan mengikuti pandangan Olip.
            “Itu Kimi, di deket pohon Tua..” sahut Olip dan mulai mendekat ke pohon Tua.
            “Halo, Olip. Memang ada sesuatu di dekat badanku, tapi aku tidak tahu itu apa...” sahut Pohon Tua yang mendengar percakapan Olip dan Kimi.
            “Apakah benda itu, Pohon Tua? Aku sangat penasaran, dan bolehkah aku mengambilnya dari dekat badanmu?” jawab Olip yang sudah berada di depan pohon Tua.
            “Ah... itu sebuah.... Apa ya? Dia memiliki tangan dan kaki seperti kita, namun kenapa diam saja?” sahut Kimi kaget dan hanya melihat barang itu tanpa menyentuhnya.
            “Halo, aku Olip, dan ini Kimi. Kamu siapa ya? Kenapa bersandar di Pohon Tua?” tanya Olip kepada dia yang bersandar di pohon Tua dan menjulurkan tangannya.
            “....” dia yang bersandar pun diam saja dan tidak melakukan gerakan apapun. Melihat aksi diam sesuatu yang bersandar di pohonnya, pohon Tua langsung bergoyang sehingga si dia tersungkur dan diikuti dengan teriakan Olip dan Kimi. Meskipun demikian, dia tidak melakukan reaksi apapun.
            “Kamu kenapa? Ya ampunnn! Ini apa ya kenapa dia diam saja aku angkat?” ujar Olip seraya mengangkat dan membolak balik dia, dan memutuskan untuk membawanya ke rumah Olip. Setibanya di rumah Olip, dan Olap langsung terkejut dengan apa yang dibawa Olip,
            “Kak, ini apaan sih? Kok diajak omong diam aja, terus dia tidak mau kenal sama Olip...” cerita Olip kepada kakaknya.
            “Olip, itu namanya boneka.. Boneka seharusnya bisa berbicara seperti kita, tapi kakak tidak tahu kenapa boneka itu tidak mau berbicara,” sahut Olap.
            “Aku boleh memilikinya, kak? Karena aku lihat dia sendirian di dekat pohon Tua,” pinta Olip kepada Olap.
            Melihat adiknya yang tidak pernah memiliki teman selain Kimi, maka Olap mengijinkannya memiliki boneka. Sejak saat itu, Olip selalu mengajak si boneka bermain, berbicara, bergurau dengan Kimi juga, hingga mengucapkan selamat tidur pada boneka setiap harinya. Cinta dan kasih sayang yang Olip berikan kepada boneka, membuat si boneka akhirnya berbicara,
            “Terimakasih karena kamu telah merawat saya, Olip. Tapi saya harus pergi....” ujar boneka kepada Olip. Kaget mendengar kata-kata boneka, Olip langsung menjaga jarak dengan si boneka, dan dengan hati-hati bertanya,
            “Boneka, kamu bisa berbicara? Kamu hendak pergi kemana?” jawab Olip kepada boneka.
            “Aku harus mencari pemilikku.. Sebenarnya aku... terjatuh ketika pemilikku sedang berkuda dengan ayahnya. Dia selalu membawaku kemanapun dia pergi... dan aku memanggil dia Putri..” sahut boneka dengan menangis.
            “Kamu ingin kembali pada putri? Tapi aku juga menyayangimu dan aku selalu membawamu kemanapun aku pergi....” jawab Olip yang tidak rela jika boneka pergi dari dirinya.
            “Tapi aku suka dengan pemilikku, dan baginya aku berharga.. Maukah kamu membantuku mencari Putri?” tanya boneka.
            “Baik aku akan membantumu mencari Putri, boneka...” jawab Olip yang merelakan bonekanya kembali kepada pemiliknya. Dan pencarian kepada Putri dimulai esok hari, akan tetapi tetap tidak ada yang mencari si boneka. Hingga beberapa hari kemudian, akhirnya boneka pasrah bahwa dia tidak akan bertemu putri lagi dan berkata,
            “Aku akan bersamamu selamanya, Olip.. Terima kasih telah membantuku mencari Putri,” ujar boneka sedih, dan seketika itu dirinya mendengar teriakan dari belakangnya,         
            “Bonekaa!!” teriak gadis itu yang ternyata Putri.
            “Putri!!!!” sahut boneka dan berlari ke arah Putri.
            “Bagaimana kau bisa menemukanku, Putri? Aku telah mencarimu ke seluruh hutan ini, namun tidak menemukanmu...” tanya boneka kepada Putri.
            “Aku menemukan kertas ini, dan ternyata benar aku bertemu denganmu!” jawab putri.
            “Kertas apa?” dan boneka pun membacanya.
-          Putri, aku bersama dengan bonekamu. Pergilah ke tepi hutan, dengan rumah warga kurcaci, karena dia di sana bersamaku. Olip. –


            Setelah membaca kertas itu, boneka pun menangis. Boneka sangat berterimakasih kepada Olip. Olip pun senang jika boneka bisa bertemu dengan Putri, dan dia memang harus mengembalikan apa yang bukan jadi miliknya. Semenjak saat itu, Putri, boneka, Olip, dan Kimi selalu bermain bersama setiap harinya.


nb: Ini adalah fairytale gw yang pertama buat anak-anak, pernah dimuat juga di flippkids.com, sebuah majalan online untuk anak-anak. Enjoy it! =) 

ocyoddie

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar